Monday 18 August 2014

Tips Memotret Dibawah Cahaya Matahari Terik

Filled under:

Satu peraturan lama dalam fotografi adalah menghindari cahaya matahari tengah hari yang keras. Tapi, seperti juga semua peraturan dalam fotografi, pelajarilah peraturannya lalu belajarlah untuk melanggarnya dengan efektif. Fotografer konservatif akan bilang bahwa cahaya siang adalah mimpi buruk dan lebih baik dihindari, tapi sebenarnya ini adalah satu peraturan fotografi yang bisa dengan mudah kamu langgar kalau kamu mengikuti beberapa tips foto yang berhasil digunakan untuk tipe pencahayaan natural dan ambient.
memotret di bawah sinar matahari siang yang terik tidak selalu berarti membuat foto yang buruk.
memotret di bawah sinar matahari siang yang terik tidak selalu berarti membuat foto yang buruk.
Salah satu peralatan yang bisa membantumu mengatasi cahaya siang hari yang terlalu terik adalah lensa telephoto medium (85mm-300mm). Jenis lensa ini memungkinkanmu untuk mendapatkan frame yang ketat di sekeliling objek dan mengurangi jatuhnya bayangan yang tidak diinginkan di sekitarnya.
Saat menentukan nilai exposure, lebih baik mulailah dengan shutter speed tinggi, sekitar 1/1000 keatas, karena kamu menghadapi peraturan Sunny 16 yang mengatakan bahwa kalau kamu memotret di hari yang terang dan mengatur shutter speed yang seimbang dengan ISO, dan angka aperture-nya f/16, kamu akan mendapatkan exposure yang benar. Jadi, kalau kamu mengatur ISO ke 100, dan shutter speed 1/100, maka angka aperture-nya sebaiknya f/16. TAPI, karena kita akan belajar memotret dengan matahari yang terik, untuk dapat mengekspos wajah objek dengan benar, kita akan mengatur angka aperture setidaknya satu atau dua f-stop lebih cepat, antara f/11 atau f/8. Sebagai tambahannya, kita akan coba menjaga background tetap bersih dan out of focus dengan lensa panjang, jadi lebih baik gunakan aperture yang lebih lebar dan naikkan shutter speed-nya. Untuk ISO 100 mungkin membutuhkan shutter speed 1/1000 dengan f/4 atau 1/2000 dengan f/2.8 sebagai permulaan, lalu dari situ kamu bisa menaikkan atau menurunkan shutter speed dan angka aperture yang sesuai dengan gaya fotografimu.
kamu bisa memotret di siang hari dengan menempatkan objek di bawah bayangan seperti pada pepohonan di taman dan semacamnya.
kamu bisa memotret di siang hari dengan menempatkan objek di bawah bayangan seperti pada pepohonan di taman dan semacamnya.
Kamu juga bisa memanfaatkan awan dan bayangan untuk menempatkan objek di bawahnya. Cobalah mensejajarkan lensa kameramu dengan objek dan bidiklah daerah gelap di latar belakang. Ini akan membantumu mendapatkan penampilan exposure yang benar untuk fotomu, meskipun sebenarnya overexposed. Kalau kamu berencana memotret tepat dibawah sinar matahari, mungkin di pantai atau padang rumput, manfaatkan reflektor – kamu bisa gunakan selembar styrofoam putih atau selembar piringan berlapis seng yang mudah dan murah dibuat. Arahkan reflektor ke objek untuk memantulkan cahaya matahari dan menghilangkan bayangan  pada objek yang tidak diinginkan (mungkin kantung mata dan daerah gelap di bawah hidung pada wajah). Atau, kamu bisa gunakan pengaturan fill-flash pada kameramu untuk menggantikan fungsi reflektor. Mana saja yang cocok dan praktis untukmu.
Sebenarnya, pencahayaan adalah selera pribadi. Kalau kamu merasa ingin memotret di bawah sinar matahari yang terik, maka lakukanlah dengan efektif. Ini adalah hal yang mudah, kamu hanya perlu memilih lensa yang benar, crop ketat, atur angka aperture dengan benar – jika dibutuhkan, lalu gunakan reflektor atau fill-flash.

0 komentar:

Post a Comment