Kemarin kita sudah belajar tentang perangkat keras atau body kamera dSLR. Sekarang, kita akan menjelajah bagian lunak atau sistem yang beroperasi di dalamnya dan apa fungsi dari tiap-tiap bagian yang terlihat pada LCD. Artikel ini adalah bagian kedua dari serial belajar dSLR.
Secara umum, kamu akan melihat tampilan seperti ini pada layar LCD saat kamera menyala:
Ini artinya kamu sudah siap memotret. Tulisan “subject is too dark” menandakan cahaya yang dideteksi oleh kamera terlalu redup dan mungkin hasil foto akan gelap atau underexposed. Informasi diatas ada dalam keadaan preset Auto.
- Kualitas dan ukuran foto. Ini adalah bagian informasi yang memberitahu kamu berapa ukuran gambar yang kamu pilih untuk fotomu. Apakah RAW, JPEG, Small, Medium, Large, dan seterusnya. Informasi ini bermanfaat terutama bila kamu ingin kemudian mencetak foto yang kamu ambil.
- White Balance. Informasi tentang seberapa “benar” warna yang akan kamu dapatkan saat memotret dalam kondisi cahaya yang berbeda. Misalnya saat hari sedang mendung, cerah, atau apakah kamu memotret dibawah lampu neon atau bohlam dan sebagainya.
- ISO, adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi angkanya, semakin terang foto yang kamu dapat, tapi dengan konsekuensi munculnya noise.
- Informasi Fokus. Apakah kamu menggunakan Auto atau Manual dengan pilihan Single Servo, Continuous, dan seterusnya.
- Informasi Area Auto Fokus. Dimana kamu bisa memilih Single-Point,, Dynamic, Auto, dan seterusnya tergantung pada jenis objek yang kamu bidik.
- Informasi Metering. Untuk membaca cahaya pada kondisi Matrix, Center Weighted, atau Spot tergantung pada objek yang difoto.
- Informasi ADL ini bisa dinyalakan atau dimatikan. Untuk memilih Active D-Lighting yang bisa digunakan untuk menerangi atau tidak bagian belakang pada foto landscape.
- Informasi pengaturan resolusi dan durasi film pada Movie Mode.
- Angka 207 pada gambar diatas menerangkan berapa banyak sisa foto yang bisa disimpan ke dalam SD card-mu.
- Exposure Compensation yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan stop atau kompensasi cahaya. Berguna saat kamu ingin membuat foto HDR atau membutuhkan lebih banyak cahaya saat memotret di tempat yang redup tanpa menyalakan flash.
- Flash Compensation. Fungsinya hampir sama dengan Exp. Comp. tapi berfungsi untuk menaikkan intensitas cahaya pop-up / built-in flash.
- Keterangan mode Flash yang digunakan, apakah Auto, Fill-Flash, Red-Eye, Rear, dan seterusnya.
- Ini adalah perwakilan dari viewfinder. Titik-titik yang kamu lihat itu mewakili kemana fokus ditujukan dan berhubungan dengan nomer 5: Area Auto Fokus. Bila kamu memilih Single Point, maka hanya akan terlihat satu titik dalam kotak ini.
- Lingkaran ini mewakili Aperture. Semakin besar lingkarannya, semakin lebar bukaan aperturenya.
- Ini adalah ukuran Shutter Speed. Bila preset mode yang dipilih adalah Auto, maka ia akan menampilkan informasi Lo atau Hi, lambat atau cepat. Bila dipindah ke mode S atau Shutter Priority, tampilannya akan berubah menjadi angka. Kita akan lihat lebih detil tentang ini di artikel selanjutnya.
- Bagian ini berhubungan dengan poin 14. Kamu akan lihat bahwa keduanya bergerak bersamaan. Bila lingkaran mengecil, angka f/ akan membesar. Sebaliknya, bila lingkaran membesar, angka f/ akan mengecil.
Demikian sekilas tentang bagian-bagian info yang muncul pada layar LCD. Besok kita akan lihat bagaimana masing-masing bagian ini dipadu-padankan untuk mendapatkan exposure yang sesuai agar foto yang diambil bisa mendapatkan cahaya yang cukup sehingga hasilnya bagus dan jelas.
sumber : http://fotonela.com/1393/belajar-dslr-untuk-pemula-2-info-pengaturan/
0 komentar:
Post a Comment