Stop Motion merupakan salah satu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri dan saling berhubungan membentuk suatu cerita.
Stop Motion terdiri dari dua kata yaitu STOP yang berarti berhenti dan MOTION yang berarti gerakan/bergerak. Teknik animasi ini bernama Stop Motion karena teknik yang digunakan merupakan animasi yang dihasilkan dari pengambilan gambar berupa objek (boneka/malam/benda lainnya) yang digerakkan setahap demi setahap. Seiap pergerakan dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan.
Sejarah Stop Motion
Pada awal pembuatan dan perkembangannya, animasi stop motion biasa menggunakan benda yang sederhana dan dapat digerakkan dengan tangan seperti boneka tali.
Awalnya teknik ini diciptakan dan digunakan oleh Albert E. Smith dan J. Stuart Blacton untuk pertunjukan The Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898.
Ketika animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika, J.Stuart Blackton adalah orang yang pertama kali mengenalkan teknik ini dalam filmnya yang berjudul Fun in a Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi stop motion yang pertama kali muncul pada tahun 1902.
Ketika animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika, J.Stuart Blackton adalah orang yang pertama kali mengenalkan teknik ini dalam filmnya yang berjudul Fun in a Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi stop motion yang pertama kali muncul pada tahun 1902.
Karena di sisi lain, di tahun yang sama di Eropa, seorang pionir efek spesial bernama George Melies, seorang sineas asal Perancis ternyata juga menciptakan film animasi dengan teknik yang sama, hanya saja film tersebut kurang diekspos. Film yang berjudul A trip to the Moon ini berdurasi 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame perdetik, yang merupakan standar frame rate pada saat film dibuat.
Selanjutnya pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan judul Humourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan media papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambarkan ekspresi selanjutnya. Pada saat itu, teknik stop motion semakin banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin berkembang hingga pada tahun 1925, Willis Obrien mencoba membuat film tentang dinosaurus yang terbuat dari clay dengan judul The Lost World dan disusul dengan karya klasiknya berjudul King Kongpada tahun 1933. Sejak itu, animasi stop motion semakin dikenal dengan sebutan claymation. Kini semakin banyak karya claymation yang sukses di pasaran, seperti Wallace and Gromit (1989), Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations, studio animasi spesialisasi stip motion yang didirikan Peter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The Nightmare Before Christmas (1993) oleh Burton dan yang paling baru Corpse Bride (2005).
Pada dasarnya cara kerja stop motion cukup sederhana, karena pergerakan dari setiap objek yang ada menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame atau objek dimainkan sehingga dapat membuat sebuah alur ilusi dan cerita yang berurutan secara berkesinambungan.
Untuk stop motion modern yang menggunakan gambar atau foto, dibuat dengan potongan-potongan gambar yang saling berhubungan satu sama lainnya sehingga terbentuk suatu alur gerakan dan cerita. Secara kasat mata, proses pembuatan animasi stop motion mirip dengan pembuatan animasi frame by frame. Namun yang membedakannya adalah stop motion memiliki kecepatan (durasi main) di bawah 0,25 detik per framenya, sedangkan kecepatan waktu animasi frame by frame di atas 0,25 detik.
Frame ???
Frame merupakan satuan terkecil dalam video. Pada program flash, frame diumpamakan seperti kertas hvs yang telah digambar. Contoh, apabila framenya kita perpanjang sebanyak 5 frame, maka diumpamakan seperti 5 kertas hvs dengan gambar yang sama. Apabila kita mengubah gambar salah satu frame, maka frame yang lain akan mengikuti perubahan gambar tersebut karena frame tidak dapat berdiri sendiri.
Teknik stop motion menggunakan prinsip frame to frame seperti animasi 2 dimensi. Pengerjaannya sama dengan animasi pada umumnya yaitu untuk mengatur frame per frame gambar. Namun yang membedakan disini adalah cara menghidupkannya / animatenya. Penggunaan frame dalam pembuatan stop motion adalah untuk memperhalus gerakan sehingga tidak terkesan gerakan yang patah-patah dan tidak alami, maka untuk setiap gerakan perdetiknya diterapkan sistem 24 frame perdetik.
Contoh penggunaan animasi stop motion, antara lain :
- Wallace and Gromit
- Chicken Run
- The Nightmare Before Christmas
- Corpse Bride
- Shaun the Sheep
Perkembangan animasi stop motion
Dalam perkembangannya, animasi stop motion sering disebut juga claymation, karena animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Berdasarkan teknik penggrapannya, selain limited animation, dan teknik yang paling baru adalah CGI atau Computer Generated Imagery, penggarapan animasi dengan teknik stop motion sebenarnya tergolong paling kuno dan sangat sederhana sekali.
Tidak diperlukan satu keahlian khusus dalam membuatnya, yang paling dibutuhkan dalam pengerjaanya teliti dan telaten. Animasi ini bukan animasi yang bisa dibuat5 dalam waktu singkat. Namun, semua orang bisa mencobanya. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah kamera foto atau kamera video tipe apapun, tripod atau apapun yang dapat menyangga kamera tepat pada tempatnya, dan yang paling penting adalah objeknya. Cukup dengan menggunakan tangan sendiri, kita pindahkan posisi objek berupa boneka, model, atau gambar secara perlahan-lahan. Dan setiap gerakan itu direkam dengan kamera foto ataupun kamera video. Ketika hasil rekaman itu kita susun berurutan, maka yang tercipta adalah kesan seolah-olah objek bergerak dan hidup.
Sejak diperkenalkannya teknik baru, CGI atau Computer Generated Imagery di dunia animasi, tak lantas membuat stop motion diajauhi dari peminatnya. Justru stop motion kini semakin berjaya dengan kemudahan teknologi digital dan CGI. Film Corpse Bride yang digarap oleh Tim Burton misalnya, film inilah yang pertama kali menggunakan teknologi full digital, peralatan yang dipakai kamera digital SLR still photography untuk merekam adegannya, dan untuk mengedit gambarnya menggunakan Apple’s Final Cut Pro. Dulu, teknik stop motion paling dijauhi oleh animator dunia. Alasannya sudah lama, mahal pula. Untuk menciptakan animasi selama satu detik saja, dibutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bagaimana jika film animasi itu berdurasi satu jam bahkan lebih?? Bisa dibayangkan ribetnya minta ampun. Ini semua dikarenakan masih mengandalkan teknologi analog. Baik proses produksi maupun post produksi seluruhnya menggunakan sistem analog, film seluloid yang mahal harganya, dan waktu penggrapannya pun jauh lebih lama daripada penggarapan film biasa. Itu sebabnya, perkembangan film animasi stop motion tidak secepat film animasi dengan menggunkan teknik lainnya.
Baru di tahun 1989, sejak Wallace and Gromit muncul di layar kaca, stop motion kembali mengepakkan sayapnya di dunia animasi. Dan dibuktikan kembali oleh Chicken Run di tahun 2000, sampai sekarang. Bahkan, tak sedikit animator independen akhirnya ikut-ikutan tertarik dengan teknik ini. Buktinya, Mary and Max berhasil mencuru perhatian, dan menjadi the opening night pada festival Sundannce Film tahun 2009.
Baru di tahun 1989, sejak Wallace and Gromit muncul di layar kaca, stop motion kembali mengepakkan sayapnya di dunia animasi. Dan dibuktikan kembali oleh Chicken Run di tahun 2000, sampai sekarang. Bahkan, tak sedikit animator independen akhirnya ikut-ikutan tertarik dengan teknik ini. Buktinya, Mary and Max berhasil mencuru perhatian, dan menjadi the opening night pada festival Sundannce Film tahun 2009.
0 komentar:
Post a Comment