Diterjemahkan Oleh: Abu Fatah Amrulloh dari 
Penjelasan Hadits Arba’in No. 42 Syaikh Shalih bin ‘Abdul Aziz Alu Syaikh 
hafizhohulloh
Murojaah: Ustadz Abu Ukasyah Aris Munandar
Murojaah: Ustadz Abu Ukasyah Aris Munandar
Dan dari Anas bin Malik radhiallohu ‘anhu beliau berkata: 
Rosululloh shalallohu ‚alaihi wa sallam bersabda: “Alloh subhanahu wa ta’ala 
berfirman: ‘Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap 
kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya 
lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit, kemudian 
engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam, 
seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau 
menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan 
datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula. (HR Tirmidzi, beliau 
berkata: “hadits ini hasan”) Wallohu a’lam, semoga sholawat tercurah pada nabi 
Muhammad.
Penjelasan:
Dari Anas radhiallohu ‘anhu beliau berkata: Saya mendengar Rosululloh ¬shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: [Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman,’ Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi] Yang dimaksud [“Anak Adam”] pada perkataan ini adalah seorang muslim yang mengikuti risalah rosul yang diutus kepadanya. Maka orang-orang yang mengikuti risalah nabi Musa ‘alaihi salam pada zamannya, maka dia termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini. Orang-orang yang mengikuti risalah nabi Isa ‘alaihi salam pada zamannya, maka dia juga termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini. Adapun setelah diutusnya Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang yang mendapatkan balasan dan keutamaan seperti yang disebutkan dalam hadits ini adalah mereka yang mengikuti Al Musthofa (Nabi Muhammad) shalallahu ‘alaihi wa sallam, beriman bahwa risalah yang beliau bawa adalah penutup risalah para nabi, mengakui kenabian dan risalah yang beliau bawa dan mengikuti petunjuk beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Anas radhiallohu ‘anhu beliau berkata: Saya mendengar Rosululloh ¬shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: [Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman,’ Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi] Yang dimaksud [“Anak Adam”] pada perkataan ini adalah seorang muslim yang mengikuti risalah rosul yang diutus kepadanya. Maka orang-orang yang mengikuti risalah nabi Musa ‘alaihi salam pada zamannya, maka dia termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini. Orang-orang yang mengikuti risalah nabi Isa ‘alaihi salam pada zamannya, maka dia juga termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini. Adapun setelah diutusnya Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang yang mendapatkan balasan dan keutamaan seperti yang disebutkan dalam hadits ini adalah mereka yang mengikuti Al Musthofa (Nabi Muhammad) shalallahu ‘alaihi wa sallam, beriman bahwa risalah yang beliau bawa adalah penutup risalah para nabi, mengakui kenabian dan risalah yang beliau bawa dan mengikuti petunjuk beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Alloh jalla wa ‘ala berfirman pada hadits ini: 
[Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, 
niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi] Kalimat 
ini memiliki makna yang serupa dengan firman Alloh jalla wa ‘ala: 
قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى 
أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ 
جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang 
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari 
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya 
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Az Zumar: 
53)
Jika seorang hamba melakukan perbuatan dosa 
kemudian segera bertaubat, berdoa kepada Alloh jalla wa ‘ala agar Ia 
mengampuninya serta mengharapkan ampunan-Nya, maka Alloh akan mengampuni 
dosa-dosanya selama dia bertaubat karena “Taubat itu menghapus dosa-dosa 
sebelumnya”.
Kemudian Alloh jalla wa ‘ala berfirman pada 
hadits ini: “sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku”. Kalimat 
ini menjelaskan bahwa doa disertai dengan harapan akan menyebabkan Alloh 
mengabulkan permohonan ampun. Ada sebagian orang yang berdoa pada Robb-Nya 
dengan harapan yang lemah dan tidak berhusnuzhon pada Robb-Nya padahal 
Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Alloh subhanahu wa 
ta’ala berfirman: ‘Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku pada-Ku maka hendaklah 
berprasangka pada-Ku sebagaimana dia kehendaki”. Jika seorang hamba berdoa untuk 
memohon ampun atas segala dosa-dosanya maka hendaknya dia berdoa untuk memohon 
ampun pada Alloh dengan berkeyakinan bahwa Alloh memiliki kemurahan yang sangat 
besar dan dia berharap bahwa Alloh akan mengampuni dosa-dosanya. Orang yang 
melakukan hal ini, niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosanya.
Maka jika seseorang telah memiliki rasa harap 
yang sangat besar pada Alloh dan yakin bahwa Alloh akan mengampuninya niscaya 
dia akan mendapatkan apa yang ia cari. Hal tersebut dikarenakan besarnya rasa 
harap dan prasangka yang baik pada Alloh. Banyak ibadah-ibadah hati (ibadah 
qolbiyyah) yang harus dilakukan oleh seorang pelaku dosa ketika memohon ampun 
dan bertaubat. Banyak ibadah-ibadah hati yang harus dilakukan agar perbuatan 
dosa diampuni sebagai karunia dan kemuliaan dari Alloh jalla wa ‘ala.
Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: 
“niscaya Aku akan mengampunimu”. Pengampunan (المغفرة) memiliki makna menutup 
bekas-bekas dosa di dunia dan akhirat. Pengampunan tidak sama dengan menerima 
taubat, karena pengampunan memiliki makna menutup (ستر). Mengampuni sesuatu (غفر 
الشيء) memiliki makna menutup sesuatu (ستره). Menutup dosa-dosa memiliki makna 
bahwa Alloh jalla wa ‘ala akan menutup dampak-dampak dosa di dunia dan akhirat. 
dampak dosa di dunia adalah balasan atas perbuatan dosa tersebut di dunia, 
sedangkan dampak dosa di akhirat adalah balasan atas perbuatan dosa tersebut di 
akhirat. Barang siapa yang memohon ampun pada Alloh jalla wa ‘ala maka dia akan 
diampuni oleh Alloh. Barang siapa yang meminta pada Alloh agar Ia menutupi 
dampak dosanya di dunia dan akhirat maka Alloh akan menutupinya. Alloh akan 
menutup dampak dosa-dosanya dengan tidak memberikan balasan atas dosanya di 
dunia dan akhirat.
Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: 
[Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit]. Dosa tersebut 
memenuhi langit (awan yang tinggi) karena jumlahnya yang banyak dan 
bertumpuk-tumpuk.
Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: 
[kemudian engkau memohon ampun pada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu]. 
Perbuatan ini adalah perbuatan seorang hamba yang bertaubat dan mencintai 
Robbnya dengan kecintaan yang mendalam. Karena Alloh -Yang Maha Agung, Yang 
Memiliki nama dan sifat yang mulia, indah dan sempurna, yang menguasai seluruh 
kerajaan, Dialah yang menguasai dan melindungi segala sesuatu, yang memiliki 
berbagai macam nama dan sifat yang agung dan mulia- akan mencintai hambanya 
dengan kecintaan seperti ini. Maka tidak diragukan lagi, hal ini akan membuat 
hati mencintai Robbnya, merasa hina di hadapan-Nya dan mendahulukan ridho-Nya 
daripada ridho selain-Nya.
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: [Wahai anak 
Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit kemudian engkau memohon 
ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu]. Dalam kalimat ini terdapat 
dorongan untuk senantiasa memohon ampunan. Jika engkau berbuat dosa maka 
beristigfarlah karena sesungguhnya tidak cukup istigfar kita walaupun dilakukan 
sebanyak 70 kali dalam setiap hari seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits. 
Dengan beristigfar dan menyesal maka Alloh akan mengampuni segala 
dosa.
Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: 
"Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh 
bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan 
apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi 
pula". Jika anak Adam datang dengan dosa sepenuh bumi, kemudian menjumpai 
Alloh dalam keadaan memurnikan ibadah hanya untuk-Nya dan tidak berbuat syirik 
kepada-Nya baik syirik besar, syirik kecil maupun syirik yang tersembunyi, 
hatinya ikhlas hanya kepada Alloh, tidak ada pada hatinya kecuali Alloh dan 
tidak merasa cemas kecuali hanya kepada-Nya, tidak berharap kecuali hanya 
kepada-Nya, tidak berbuat syirik dalam bentuk apapun pada-Nya, niscaya Alloh 
jalla wa ‘ala akan mengampuni seluruh dosa-dosanya.
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: “kemudian 
engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku 
akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula”. Hal ini menunjukkan 
kebaikan dan besarnya rahmat Alloh pada para hamba-Nya.
Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nama-nama dan sifat-Mu. Ya Alloh 
segala puji bagi-Mu atas nikmat syariat Islam yang engkau berikan pada kami. Ya 
Alloh segala puji bagi-Mu atas nikmat diutusnya nabi-Mu Muhammad ‘alaihi sholatu 
wa sallam yang engkau berikan pada kami. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas 
anugerah yang engkau berikan pada kami untuk mengikuti jalan para salafushalih. 
Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas anugerah-Mu pada kami berupa ampunan untuk 
segala dosa, menunjukkan pada perbuatan baik, dan mengampuni segala kesalahan. 
Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nikmat-Mu yang Agung. Ya Alloh segala puji 
bagi-Mu dan engkaulah yang paling berhak untuk mendapatkan seluruh 
pujian.
Sumber: http://muslim.or.id/?p=419


0 komentar:
Post a Comment